Arti Lirik Lagu Bumerang – Tulus

Boomerang itu, layaknya karma. Semakin keras kita melempar, semakin keras akan kembali menampar.

Dia biarkan ku jatuh cinta
lalu ia pergi seenaknya
dihantui ragu tapi tak peduli
gegabah jadi alasannya


aku ingin bercerita, perihal seseorang yang pernah singgah di hatiku. Ia membiarkan rasa cinta kepadanya terus tumbuh di hatiku, kemudian ia pergi begitu saja, menghilang dari kehidupanku. Ia sempat ragu untuk meninggalkanku, tapi nafsu menguasainya. Alasannya tidak masuk akal, lantaran ia gegabah, hanya untuk segera dapat meninggalkanku dan segala kisah denganku.

pandangan yang takkan kulupa
lama sudah saya tak punya
lalu ia pergi menunggu di paksa
dirayu untuk bicara


tak kan mungkin kulupa bagaimana cara ia memandangku. Karena pandangan penuh cinta itu telah semenjak usang tak kumiliki. Ia dulu tak mau sedikitpun beranjak untuk jauh dariku. Tapi kini, hanya bungkam yang menyertai kebersamaanku dan dirimu. Kau harus kurayu untuk sekedar menyapaku.

Reff:
sudah jauh kini
aku berjalan tinggalkan dirimu
tak ku lihat lagi apa yang membutakan ragamu


kau pergi, saya pun tetapkan untuk tak peduli lagi. Kutinggalkan segala kenangan tentangmu, lantaran saya tak ingin melihat banyak kekasih yang sekarang menghiasi hatimu, yang selalu membutakan kebenaran akan kasih sayang dari matamu.

sementara kamu sibuk dengan permainanmu
dengan hati yang lain, nama yang lain
sibuk merakit bumerang tuk menyerangmu
berbalik menyerangmu


biar saja kamu sibuk sendiri dengan segala permainan cintamu. Boleh-boleh saja kamu sibuk dengan yang lain, dengan hati yang lain, yang terang bukan denganku. Akan kulihat, seberapa usang kamu dapat bertahan membuat eksekusi alam yang kelak akan membuatmu patah hati sedemikian rupa, ibarat kamu melukai hatiku.

Dia bilang telah salah langkah
kekaguman keliru arah
puisi dan lagu yang sering ku tulis
hanya itu yang ia mau


oh, pada kesannya kamu sadar, hanya ada satu kekasih yang benar-benar peduli. Itu diriku. Aku tak mempunyai keindahan ibarat mainan-mainanmu. Kau menyerah, kamu bilang kamu telah salah arah, mengagumi seseorang yang kamu pikir akan indah. Kau merindukan segala kasih, segala untaian kata sayangku untukmu. Tapi saya tahu saya tak akan lagi memperlihatkan semua itu kepadamu.

tapi hati...

meski sebenarnya, hatiku menghianatiku. Rasa sayang ini meski sedikit, masih ada untukmu.

tak ada maaf untuk dia
nanti saya kan membalasnya
dia harus tahu
cinta ini benar
bukan hanya mau biasa
dia harus tahu
cinta ini benar
bukan hanya mau biasa


sayang ini memang ada untukmu, tapi saya tak dapat memaafkanmu. Ingin ku membalas segala kesakitan yang kamu sebabkan, lantaran rasanya begitu menyiksaku. Tapi saya sadar, kamu akan terbalas dengan sendirinya begitu tahu hanya cintakulah yang paling nrimo untukmu.