Arti Lirik Lagu Holy Ground – Taylor Swift
Posted by Tukang Jahit (Bu Giyem)
Saturday, September 5, 2015
Mengenang pertemuan pertama dengan sang kekasih? Dan menganggap daerah kejadiannya sebagai tempat keramat? Sepertinya kita semua pernah melakukannya ^_^
I was reminiscing just the other day
While having coffee all alone and Lord, it took me away
Back to a first-glance feeling on New York Time
Back when you fit in my poems like a perfect rhyme
Took off faster than a green light "Go"
Yeah, you skipped the conversation when you already know
I left a note on the door with a joke we'd made
And that was the first day
Suatu hari, saya sedang mengenang masa laluku sambil menyeruput secangkir kopi. Demi Tuhan, hal itu sungguh menarikku kembali pada pandangan pertamaku dan rasa itu di New York Time. Rasa itu menjalar lebih cepat dari pada kendaraan yang berebut untuk jalan duluan ketika lampu hijau. Kau melewatkan dialog tanpa sadar dan saya meninggalkan catatan kecil di pintu kamarmu, dengan candaan kita sebelumnya. Itulah awal dari hubungan kita.
And darling, it was good never looking down
And right there where we stood was holy ground
Sukurlah kita tak pernah menunduk kebawah ketika itu, alasannya yaitu daerah yang kita pijak yaitu tanah yang suci.
Spinning like a girl in a merk new dress
We had this big wide city all to ourselves
We blocked the noise with the sound of 'I need you'
And for the first time I had something to lose
And I guess we fell apart in the usual way
And the story's got dust on every page
But sometimes I wonder how you think about it now
And I see your face in every crowd
Aku berputar kesenangan menyerupai gadis kecil yang menjajal baju baru. Di daerah itu, seolah seluruh kota milik kita berdua. Kita memblokir semua kata ‘aku membutuhkanmu’. Dan untuk pertama kalinya saya punya tujuan hidup. Kita jatuh cinta dengan cara yang biasa, dan bahkan di setiap buku cerita, selalu ada bubuk yang melekat di dalamnya. Kadang kuberfikir, bagaimana tanggapanmu atas kejadian dulu itu, alasannya yaitu hingga sekarang, bahkan dalam kerumunan, hanya wajahmu yang tampak.
Tonight I'm gonna dance for all that we've been through
But I don't wanna dance if I'm not dancing with you
Tonight I'm gonna dance like you were in this room
But I don't wanna dance if I'm not dancing with you
Malam ini saya akan menari untuk merayakan apa yang sudah kita lalui. Tapi saya hanya akan menari denganmu. Aku akan menari layaknya kamu ada dalam ruangan ini.
I was reminiscing just the other day
While having coffee all alone and Lord, it took me away
Back to a first-glance feeling on New York Time
Back when you fit in my poems like a perfect rhyme
Took off faster than a green light "Go"
Yeah, you skipped the conversation when you already know
I left a note on the door with a joke we'd made
And that was the first day
Suatu hari, saya sedang mengenang masa laluku sambil menyeruput secangkir kopi. Demi Tuhan, hal itu sungguh menarikku kembali pada pandangan pertamaku dan rasa itu di New York Time. Rasa itu menjalar lebih cepat dari pada kendaraan yang berebut untuk jalan duluan ketika lampu hijau. Kau melewatkan dialog tanpa sadar dan saya meninggalkan catatan kecil di pintu kamarmu, dengan candaan kita sebelumnya. Itulah awal dari hubungan kita.
And darling, it was good never looking down
And right there where we stood was holy ground
Sukurlah kita tak pernah menunduk kebawah ketika itu, alasannya yaitu daerah yang kita pijak yaitu tanah yang suci.
Spinning like a girl in a merk new dress
We had this big wide city all to ourselves
We blocked the noise with the sound of 'I need you'
And for the first time I had something to lose
And I guess we fell apart in the usual way
And the story's got dust on every page
But sometimes I wonder how you think about it now
And I see your face in every crowd
Aku berputar kesenangan menyerupai gadis kecil yang menjajal baju baru. Di daerah itu, seolah seluruh kota milik kita berdua. Kita memblokir semua kata ‘aku membutuhkanmu’. Dan untuk pertama kalinya saya punya tujuan hidup. Kita jatuh cinta dengan cara yang biasa, dan bahkan di setiap buku cerita, selalu ada bubuk yang melekat di dalamnya. Kadang kuberfikir, bagaimana tanggapanmu atas kejadian dulu itu, alasannya yaitu hingga sekarang, bahkan dalam kerumunan, hanya wajahmu yang tampak.
Tonight I'm gonna dance for all that we've been through
But I don't wanna dance if I'm not dancing with you
Tonight I'm gonna dance like you were in this room
But I don't wanna dance if I'm not dancing with you
Malam ini saya akan menari untuk merayakan apa yang sudah kita lalui. Tapi saya hanya akan menari denganmu. Aku akan menari layaknya kamu ada dalam ruangan ini.