Arti Lirik Lagu Heartbreak Girl – 5 Seconds Of Summer
Posted by Tukang Jahit (Bu Giyem)
Tuesday, May 12, 2015
Bukankah sangat manis sekali jikalau jatuh cinta sebagai teman? Bukankah sangat manis sekali jikalau cinta itu tak tersampaikan dan tetap bersikap menyerupai teman? Bukankah begitulah seharusnya sebuah cinta, senang melihat yang dicintainya bahagia? Terserah, tapi bagiku, lagu ini sangat manis^_^
You call me up,
It's like a broken record
Saying that your heart hurts
That you never get over him getting over you,
And you end up crying
And I end up lying,
'Cause I'm just a sucker for anything that you do
Kau meneleponku, lagi. Seperti rekaman yang berulang-ulang. Aku sudah sering melihatmu yang menyerupai ini. Biasanya, kalau kamu meneleponku, berarti kamu sedang bermasalah dengan pacarmu. Dan benar saja. Kau mulai berurai air mata, berkata bahwa hatimu sangat sakit sekali. Kau berusaha meyakinkan dirimu sendiri bahwa kamu tak akan pernah dapat melupakan dirinya yang telah mencampakkanmu. Kau menangis, lagi. Aku bahkan hapal air matamu akan mengalir ke mana sehabis jatuh dari tepi matamu. Dan saya hanya akan berbaring, menekuri nasibku yang selalu jadi ‘tempat sampah’ bagimu.
And when the phone call finally ends,
You say, "Thanks for being a friend,"
And we're going in circles again and again
Dan saya bahkan sangat hapal kebiasaanmu setiap kali telepon itu kamu akhiri, yakni ucapan: terima kasih telah menjadi temanku. Teman, yeah. Aku tahu kapasitasku hanya itu. Dan saya juga tahu, bahwa insiden menyerupai ini akan berulang lagi dan lagi.
I dedicate this song to you,
The one who never sees the truth,
That I can take away your hurt, heartbreak girl.
Hold you tight straight through the day light,
I'm right here, when you gonna realize
That I'm your cure, heartbreak girl?
Kupersembahkan lagu ini untukmu, seseorang yang tak pernah dapat melihat kebenaran dari hati dan rasaku. Kenyataan bahwa saya tak akan pernah dapat melenyapkan sakit hatimu, wahai gadis yang sedang patah hati. Aku hanya dapat menenangkanmu dengan memelukmu erat-hanya itu- sepanjang siang, dan kamu akan kembali ke rumahmu dikala malam. Tahukah kau, saya bahkan akan selalu ada di sini untukmu, andai kamu mau menyadari itu. Apa kamu pikir saya obat bagimu?
I bite my tongue but I wanna scream out
You could be with me now
But I end up telling you what you wanna hear,
But you're not ready and it's so frustrating
He treats you so bad and I'm so good to you it's not fair.
Kukatupkan bibirku erat-erat, biar saya tak berteriak dan menyatakan bahwa kamu tak perlu mencari laki-laki lain yang pada hasilnya menyakitimu. Sudah ada saya yang terbukti selalu menyembuhkanmu. Tapi saya tak dapat menyampaikan itu alasannya saya tahu kamu tak akan pernah mau mendengar hal yang semacam itu. Maka kukatakan saja apa yang ingin kamu dengar. Hal-hal yang menyejukkan hatimu. Rasanya sungguh tak adil ketika kamu menangisi lelaki yang memperlakukanmu dengan sangat buruk, sedangkan saya di sini yang tak pernah menyakitimu malah menanggung air matamu.
And when the phone call finally ends
You say, "I'll call you tomorrow at 10,"
And I'm stuck in the friend zone again and again
Aku tahu telepon darimu tak akan lama. Sebentar lagi juga berakhir. Kau niscaya akan menambahi ucapan hingga jumpamu dengan : kutelepon lagi besok jam sepuluh ya. Dan dikala itu, saya tersadarkan lagi, bahwa saya hanyalah temanmu. TEMANMU.
I know someday it's gonna happen
And you'll finally forget the day you met him
Sometimes you're so close to your confession,
I gotta get it through your head
That you belong with me instead.
Entahlah. Meski terus terulang yang menyerupai ini, tapi entah mengapa, saya yakin bahwa suatu hari nanti, kamu akan melupakan para lelaki brengsek itu dan mulai mencari kebenaran dalam hatimu, bahwa selama ini, akulah yang selalu ada untukmu. Entah kapan akan ada insiden menyerupai itu. Dalam mimpi, mungkin.
You call me up,
It's like a broken record
Saying that your heart hurts
That you never get over him getting over you,
And you end up crying
And I end up lying,
'Cause I'm just a sucker for anything that you do
Kau meneleponku, lagi. Seperti rekaman yang berulang-ulang. Aku sudah sering melihatmu yang menyerupai ini. Biasanya, kalau kamu meneleponku, berarti kamu sedang bermasalah dengan pacarmu. Dan benar saja. Kau mulai berurai air mata, berkata bahwa hatimu sangat sakit sekali. Kau berusaha meyakinkan dirimu sendiri bahwa kamu tak akan pernah dapat melupakan dirinya yang telah mencampakkanmu. Kau menangis, lagi. Aku bahkan hapal air matamu akan mengalir ke mana sehabis jatuh dari tepi matamu. Dan saya hanya akan berbaring, menekuri nasibku yang selalu jadi ‘tempat sampah’ bagimu.
And when the phone call finally ends,
You say, "Thanks for being a friend,"
And we're going in circles again and again
Dan saya bahkan sangat hapal kebiasaanmu setiap kali telepon itu kamu akhiri, yakni ucapan: terima kasih telah menjadi temanku. Teman, yeah. Aku tahu kapasitasku hanya itu. Dan saya juga tahu, bahwa insiden menyerupai ini akan berulang lagi dan lagi.
I dedicate this song to you,
The one who never sees the truth,
That I can take away your hurt, heartbreak girl.
Hold you tight straight through the day light,
I'm right here, when you gonna realize
That I'm your cure, heartbreak girl?
Kupersembahkan lagu ini untukmu, seseorang yang tak pernah dapat melihat kebenaran dari hati dan rasaku. Kenyataan bahwa saya tak akan pernah dapat melenyapkan sakit hatimu, wahai gadis yang sedang patah hati. Aku hanya dapat menenangkanmu dengan memelukmu erat-hanya itu- sepanjang siang, dan kamu akan kembali ke rumahmu dikala malam. Tahukah kau, saya bahkan akan selalu ada di sini untukmu, andai kamu mau menyadari itu. Apa kamu pikir saya obat bagimu?
I bite my tongue but I wanna scream out
You could be with me now
But I end up telling you what you wanna hear,
But you're not ready and it's so frustrating
He treats you so bad and I'm so good to you it's not fair.
Kukatupkan bibirku erat-erat, biar saya tak berteriak dan menyatakan bahwa kamu tak perlu mencari laki-laki lain yang pada hasilnya menyakitimu. Sudah ada saya yang terbukti selalu menyembuhkanmu. Tapi saya tak dapat menyampaikan itu alasannya saya tahu kamu tak akan pernah mau mendengar hal yang semacam itu. Maka kukatakan saja apa yang ingin kamu dengar. Hal-hal yang menyejukkan hatimu. Rasanya sungguh tak adil ketika kamu menangisi lelaki yang memperlakukanmu dengan sangat buruk, sedangkan saya di sini yang tak pernah menyakitimu malah menanggung air matamu.
And when the phone call finally ends
You say, "I'll call you tomorrow at 10,"
And I'm stuck in the friend zone again and again
Aku tahu telepon darimu tak akan lama. Sebentar lagi juga berakhir. Kau niscaya akan menambahi ucapan hingga jumpamu dengan : kutelepon lagi besok jam sepuluh ya. Dan dikala itu, saya tersadarkan lagi, bahwa saya hanyalah temanmu. TEMANMU.
I know someday it's gonna happen
And you'll finally forget the day you met him
Sometimes you're so close to your confession,
I gotta get it through your head
That you belong with me instead.
Entahlah. Meski terus terulang yang menyerupai ini, tapi entah mengapa, saya yakin bahwa suatu hari nanti, kamu akan melupakan para lelaki brengsek itu dan mulai mencari kebenaran dalam hatimu, bahwa selama ini, akulah yang selalu ada untukmu. Entah kapan akan ada insiden menyerupai itu. Dalam mimpi, mungkin.