Arti Lirik Lagu Pity Party – Melanie Martinez

Meski sekilas lagu ini wacana pesta, tapi saya menangkap makna tersembunyi dalam lagu itu. Kukorek-korek aja sendiri, meski mungkin memang lagunya sederhana, wacana pesta. Tapi, saya melihat ada sisi manusiawi dalam lagu itu, yaitu, selektif menentukan teman. Hidup yang hingar bingar, pesta, layaknya pepatah ada gula ada semut. Saat kita senang, banyak teman. Saat susah, sendirian. Pesta yang dirancang untuk menyenangkan teman-teman malah berbalik menyusahkan, alasannya niatnya bukan untuk membahagiakan diri sendiri, melainkan untuk pamer dan berbangga diri. Pada akhirnya, semua kesusahan ditanggung sendiri.

Did my invitations disappear
Why'd I put my heart on every cursive letter?
Tell me why the hell no one is here
Tell me what to do to make it all feel better


Aku sendirian. Apakah seruan yang kusebar menguap dan lenyap begitu saja? Apakah saya harus terfokus pada huruf-huruf yang dicetak miring itu? Aku bingung. Apa yang terjadi? Kenapa tak ada satu orang pun di sini? Katakanlah kepadaku, apa yang harus kulakukan biar saya tetap merasa baik-baik saja?

Maybe it's a cruel joke on me
Whatever, whatever
Just means there's way more cake for me
Forever, forever


Sepertinya hari ini ialah lawakan yang kejam untukku. Terserah sajalah, saya tak peduli. Kuharap selanjutnya akan ada banyak keberuntungan untukku. Dan untuk selamanya.

It's my party and I'll cry if I want to
Cry if I want to (cry, cry, cry)
I'll cry until the candles burn down this place
I'll cry until my pity party's in flames


Ini kan pestaku. Aku berhak melaksanakan apapun yang saya mau. Aku mau menangis atau tertawa itu urusanku. Aku dapat melaksanakan apapun semauku, hingga kelak cahaya di sekitarku padam, dan pestaku yang menyedihkan usai dalam kegelapan.

Maybe if I knew all of them well
I wouldn't have been trapped inside this hell that holds me
Maybe if I casted out a spell
But told them decorations were in pastel ribbons


Andai saya dulu mengenal mereka dengan baik, saya mungkin tak akan terjebak dalam neraka yang membelengguku seumur hidupku. Mungkin jikalau saya merapal mantra, atau kutukan, akan terasa lebih nyaman di hatiku. Akan tetapi, saya malah meminta pestaku dihiasi dengan pita warna-warni dan balon, dan cahaya kerlap-kerlip. Demi siapa?

I'm laughing, I'm crying
It feels like I'm dying
I'm laughing, I'm crying
It feels like I'm dying
I'm laughing, I'm crying
It feels like I'm dying
I'm dying, I'm dying


Pada akhirnya, saya tertawa sendirian, menangis sendirian, sekarat sendirian.

It's my party and I'll cry if I want to
It's my party and I'll cry if I want to

Tapi memang beginilah hidupku. Aku yang menentukan jalannya, saya pula yang harus menanggung resikonya.