Arti Lirik Lagu End Up Here – 5 Seconds Of Summer
Posted by Tukang Jahit (Bu Giyem)
Friday, July 31, 2015
Lagu sederhana, wacana sebuah proses menemukan cinta yang tak disangka-sangka. Banyak diantara kita yang juga sering bertanya-tanya, betapa lucunya proses kita dulu mendapat pujaan kita ^_^
You walked in
Everyone was asking for your name
You just smiled and told them "Trouble"
Begitu kamu memasuku ruangan itu, semua orang menanyakan siapa dirimu. Mereka ingin tahu namamu. Namun kamu hanya tersenyum, dan menyebut bahwa namamu ialah Trouble, alias pembawa masalah. Bukankah itu menggelikan? Sejak ketika itu saya memperhatikanmu dan mengagumimu.
My head spins
I'm pressed against the wall
Just watching your every move
You're way too cool
And you're coming this way
Coming this way
Oh, tapi melihatmu, kepalaku berputar, pusing tak karuan, menyerupai terjepit diantara dinding-dinding tebal. Melihat setiap gerak-gerikmu, sungguh mengesankan. Kau sungguh terlalu keren untuk dijelaskan. Dan tiba-tiba kamu mendekatiku begitu saja.
How did we end up talking in the first place?
You said you liked my Cobain shirt
Now we're walking back to your place
You're telling me how you love that song
About living on a prayer
I'm pretty sure that we're halfway there
And when I wake up next to you I wonder how
How did we end up here?
Bagaimana mungkin pada jadinya kita berdua sanggup mengobrol dengan nyaman di daerah pertama kali kita bertemu? Kita gres saja kenal lho. Itupun bukan perkenalan yang sebenarnya. Hanya gara-gara kamu menyampaikan kamu menyukai kausku yang bergambar Curt Cobain. Oh, ya Tuhan. Hidup ini memang aneh. Lihatlah, kini kamu sedang berjalan kembali ke tempatmu. Sambil menyampaikan bahwa kamu menyukai lagu yang kubawakan. Lagu wacana hidup yang penuh harapan. Aku sudah agak yakin bahwa dialog kita akan berlanjut ke jenjang yang lebih seru. Bagaimana ya rasanya kalau saya terbangun nanti dan ada kamu di sisiku? Aku niscaya akan bertanya-tanya bagaimana sanggup kita berakhir di sini?
(How did we end up,
How did we end up here?)
Bagaimana sanggup kita menjadi menyerupai ini? Sedekat ini? Tak habis pikir aku.
Next day out
Everybody thought you were so insane
'Cause you were so far out of my league
Kencan berikutnya, semua orang pikir kamu itu gila. Karena tampangmu sungguh jauh dariku dan sekitarku. Lihatlah, kami semua urakan, dan kamu begitu anggun dan terlihat menyenangkan. Bagai mawar yang tumbuh diantara semak duri tajam.
My friends say I should lock you down
Before you figure me out and you run away
But you don't and you won't as you kiss me
And you tell me that you're here to stay
Teman-temanku menyarankan semoga saya menguncimu rapat-rapat dalam hatiku. Agar kamu tak segera sadar dari insafmu dan kemudian meninggalkanku. Tapi kamu sendiri telah meyakinkanku, bahwa kamu tak akan pernah meninggalkanku. Dan itu semua berawal dari kecupan pertamamu. Kau akan bertahan berada di sisiku, alasannya ialah kamu memang menyukaiku.
Call me lucky 'cause in the end
I'm a six and she's a ten
She's so fit, I'm insecure
But she keeps coming back for more
Sebut saja saya orang yang beruntung, alasannya ialah secara sekala, nilaiku hanya enam, sedangkan kamu sepuluh, sempurna. Kau terlihat begitu percaya diri, sedangkan saya kikuk dan rapuh. Tapi entah mengapa, ia tetap bertahan di sisiku.
How did we end up,
How did we end up here?
Hingga saya bertanya-tanya, bagaimana mungkin hubungan kita menjadi menyerupai ini hanya gara-gara kaus bergambar Curt Cobain yang kupakai? Sungguh menyerupai mimpi mendapatkanmu yang secantik bidadari.
You walked in
Everyone was asking for your name
You just smiled and told them "Trouble"
Begitu kamu memasuku ruangan itu, semua orang menanyakan siapa dirimu. Mereka ingin tahu namamu. Namun kamu hanya tersenyum, dan menyebut bahwa namamu ialah Trouble, alias pembawa masalah. Bukankah itu menggelikan? Sejak ketika itu saya memperhatikanmu dan mengagumimu.
My head spins
I'm pressed against the wall
Just watching your every move
You're way too cool
And you're coming this way
Coming this way
Oh, tapi melihatmu, kepalaku berputar, pusing tak karuan, menyerupai terjepit diantara dinding-dinding tebal. Melihat setiap gerak-gerikmu, sungguh mengesankan. Kau sungguh terlalu keren untuk dijelaskan. Dan tiba-tiba kamu mendekatiku begitu saja.
How did we end up talking in the first place?
You said you liked my Cobain shirt
Now we're walking back to your place
You're telling me how you love that song
About living on a prayer
I'm pretty sure that we're halfway there
And when I wake up next to you I wonder how
How did we end up here?
Bagaimana mungkin pada jadinya kita berdua sanggup mengobrol dengan nyaman di daerah pertama kali kita bertemu? Kita gres saja kenal lho. Itupun bukan perkenalan yang sebenarnya. Hanya gara-gara kamu menyampaikan kamu menyukai kausku yang bergambar Curt Cobain. Oh, ya Tuhan. Hidup ini memang aneh. Lihatlah, kini kamu sedang berjalan kembali ke tempatmu. Sambil menyampaikan bahwa kamu menyukai lagu yang kubawakan. Lagu wacana hidup yang penuh harapan. Aku sudah agak yakin bahwa dialog kita akan berlanjut ke jenjang yang lebih seru. Bagaimana ya rasanya kalau saya terbangun nanti dan ada kamu di sisiku? Aku niscaya akan bertanya-tanya bagaimana sanggup kita berakhir di sini?
(How did we end up,
How did we end up here?)
Bagaimana sanggup kita menjadi menyerupai ini? Sedekat ini? Tak habis pikir aku.
Next day out
Everybody thought you were so insane
'Cause you were so far out of my league
Kencan berikutnya, semua orang pikir kamu itu gila. Karena tampangmu sungguh jauh dariku dan sekitarku. Lihatlah, kami semua urakan, dan kamu begitu anggun dan terlihat menyenangkan. Bagai mawar yang tumbuh diantara semak duri tajam.
My friends say I should lock you down
Before you figure me out and you run away
But you don't and you won't as you kiss me
And you tell me that you're here to stay
Teman-temanku menyarankan semoga saya menguncimu rapat-rapat dalam hatiku. Agar kamu tak segera sadar dari insafmu dan kemudian meninggalkanku. Tapi kamu sendiri telah meyakinkanku, bahwa kamu tak akan pernah meninggalkanku. Dan itu semua berawal dari kecupan pertamamu. Kau akan bertahan berada di sisiku, alasannya ialah kamu memang menyukaiku.
Call me lucky 'cause in the end
I'm a six and she's a ten
She's so fit, I'm insecure
But she keeps coming back for more
Sebut saja saya orang yang beruntung, alasannya ialah secara sekala, nilaiku hanya enam, sedangkan kamu sepuluh, sempurna. Kau terlihat begitu percaya diri, sedangkan saya kikuk dan rapuh. Tapi entah mengapa, ia tetap bertahan di sisiku.
How did we end up,
How did we end up here?
Hingga saya bertanya-tanya, bagaimana mungkin hubungan kita menjadi menyerupai ini hanya gara-gara kaus bergambar Curt Cobain yang kupakai? Sungguh menyerupai mimpi mendapatkanmu yang secantik bidadari.