Arti Lirik Lagu I Wish – One Direction

Cinta yang tak kesampaian. Ngenes. Alangkah lebih baiknya berani nembak, alasannya ialah kemungkinannya masih 50-50. Dari pada diam, terang 100% tak mendapat hati.

(Na na na na na)
(Na na na na na)

He takes your hand, I die a little
I watch your eyes and I'm in riddles
Why can't you look at me like that?


Saat ia menggenggam tanganmu, saya serasa mati. Kutatap matamu, dan saya pun mulai bertanya-tanya, mengapa kamu tak dapat menatapku dengan tatapan menyerupai itu?

(Na na na na na)

When you walk by, I try to say it
But then I freeze, and never do it
My tongue gets tied, the words get trapped (Trapped)
I hear the beat of my heart getting louder, whenever I'm near you


Saat engkau lewat di depanku, saya mencoba untuk mengatakannya. Tapi kemudian saya membeku dan tak pernah mengatakannya kepadamu. Lidahku kelu, kata-kata terperangkap di dalamnya. Bisa kudengar dentum jantungku yang semakin mengencang tiap kali saya berdekatan denganmu.

But I see you
With him slow dancing
Tearing me apart 'cause you don't see
Whenever you
Kiss him, I'm breaking,
Oh how I wish that was me

Namun ketika ini, saya melihatmu sedang berdansa perlahan dengannya. Sangat menghancurkanku alasannya ialah kamu tak dapat melihat bahwa setiap kali kamu menciumnya, saya remuk redam. Betapa saya selalu berharap saya lah yang jadi dia.

(Na na na na na)
(Na na na na na)

He looks at you, the way that I would
Does all the things, I know that I could
If only time, could just turn back
'Cause I got three little words that I've always been dying to tell you

Ia menatapmu, dengan tatapan yang pastinya akan saya lakukan untukmu. Ia  melaksanakan banyak hal untukmu, yang pastinya juga akan kulakukan kepadamu. Andai saja waktu dapat kuputar kembali, akan kuungkapkan tiga kata sakti yang sangat ingin kukatakan kepadamu.


With my hands on your waist, while we dance in the moonlight
I wish it was me, that you'll call later on 'cause you wanna say good night

Aku juga ingin berdansa denganmu, dengan tanganku yang melingkari pinggangmu, di bawah temaram sinar rembulan. Kuharap lelaki yang sedang berdansa denganmu itu aku. Yang setelahnya akan kamu telepon lagi untuk sekedar mengucapkan selamat malam kepadaku. Oh, betapa saya berharap lelaki itu bukannya beliau tapi aku.