Arti Lirik Lagu Mary's Song (Oh My My My) – Taylor Swift
Posted by Tukang Jahit (Bu Giyem)
Thursday, August 27, 2015
Kisah sepasang kekasih, yang bertetangga semenjak kecil. Teman sepermainan, hingga menjadi sobat sehidup semati. Manis sekali.
She said, 'I was seven and you were nine
I looked at you like the stars that shined
In the sky, the pretty lights'
Ia berkata, ‘umurku tujuh tahun, sedangkan kamu sembiilan. Lihatlah kamu menyerupai bintang yang bersinar di langit. Sungguh cahaya yang cantik.’
'And our daddies used to joke about the two of us
Growing up and falling in love
And our mommas smiled and rolled their eyes'
And said, 'Oh, my, my, my'
Ayah-ayah kita biasa bercanda ihwal kita, bahwa kelak kita akan tumbuh cukup umur bersama dan saling jatuh cinta. Ibu-ibu kita hanya akan tersenyum sambil bermain mata. Sepertinya mereka semua suka ilham itu, dan berkata, ‘ ya ampun.’
Take me back to the house in the backyard tree
Said you would beat me up, you were bigger than me
You never did, you never did
Bawalah saya kembali ke rumah di pohon halaman belakang. Masih ingatkah bahwa kamu akan menghajarku jikalau kamu sudah lebih besar dariku? Tapi hingga sekarang, bahkan ketika kamu sudah lebih besar, kamu tak pernah melakukannya kepadaku.
Take me back when our world was one block wide
I dared you to kiss me and ran when you tried
Just two kids, you and I, oh, my, my, my, my
Bawalah saya kembali ke masa-masa, di mana dunia terluas kita hanya satu blok jauhnya. Aku menantangmu untuk menciumku, tapi malah lari ketika kamu benar-benar mencobanya. Ya ampun, kita kan memang hanya belum dewasa kecil ketika itu.
Well, I was sixteen when suddenly
I wasn't that little girl you used to see
But your eyes still shined like pretty lights
Dan tiba-tiba saja, kini saya sudah berumur enam belas tahun. Dan saya sudah bukan lagi gadis kecil yang biasa kamu temui. Tapi bagiku, matamu tetap memancarkan sinar yang menakjubkan.
Take me back to the creek beds we turned up
Two A.M, riding in your truck
And all I need is you next to me
Bawalah saya kembali ke ranjang di pondok reot itu, di mana kita mulai berubah. Jam dua pagi di belakang kolam trukmu. Dan yang kuinginkan hanyalan selalu berdekatan denganmu.
Take me back to the time we had our very first fight
Slamming our doors instead of kissing goodnight
You stayed outside 'til the morning light, oh, my, my, my, my
Bawalah saya kembali ke masa di mana kita laga untuk pertama kalinya. Pertengkaran sepele, yang berakhir dengan bantingan pintu, bukannya ciuman selamat malam sesudah selesai. Dan kamu masih bangun di sana, di luar pintu rumahku, sampa pagi tiba. Ya ampun.
A few years had gone and come around
We were sitting at our favorite spot in town
Then you looked at me, got down on one knee
Setelah bertahun berlalu, dan kita bertemu kembali, kita tetap saja nongkrong di daerah favorit kita di kota. Lalu tiba-tiba, kamu menatapku, dan berlutut di hadapanku.
Take me back to the time when we walked down the aisle
Our whole town came and our mommas cried
You said, 'I do' and I did too
Bawalah saya kembali ke masa ketikan kita berjalan di altar. Seluruh kota hadir di sana, dan ibu-ibu kita menangis bahagia. Kita saling mengikat kesepakatan dan sumpah setia.
Take me home when we met so many years before
Where we rock our babies on the very front porch
After all this time, you and I
Bawalah saya kembali ke rumah di mana kita dipertemukan bertahun-tahun yang lalu. Di mana di rumah itu pula kita menimang bayi kita di teras depan. Setelah melalui semuanya, kini kamu dan aku,
When I'll be 87 you'll be 89
I'll still look at you like the stars that shine
In the sky, oh, my, my, my
Telah berumur 87 dan kamu 89. Dan saya masih melihat sinar cemerlang di matamu, yang seindah bintang di langit. Ya ampun.
She said, 'I was seven and you were nine
I looked at you like the stars that shined
In the sky, the pretty lights'
Ia berkata, ‘umurku tujuh tahun, sedangkan kamu sembiilan. Lihatlah kamu menyerupai bintang yang bersinar di langit. Sungguh cahaya yang cantik.’
'And our daddies used to joke about the two of us
Growing up and falling in love
And our mommas smiled and rolled their eyes'
And said, 'Oh, my, my, my'
Ayah-ayah kita biasa bercanda ihwal kita, bahwa kelak kita akan tumbuh cukup umur bersama dan saling jatuh cinta. Ibu-ibu kita hanya akan tersenyum sambil bermain mata. Sepertinya mereka semua suka ilham itu, dan berkata, ‘ ya ampun.’
Take me back to the house in the backyard tree
Said you would beat me up, you were bigger than me
You never did, you never did
Bawalah saya kembali ke rumah di pohon halaman belakang. Masih ingatkah bahwa kamu akan menghajarku jikalau kamu sudah lebih besar dariku? Tapi hingga sekarang, bahkan ketika kamu sudah lebih besar, kamu tak pernah melakukannya kepadaku.
Take me back when our world was one block wide
I dared you to kiss me and ran when you tried
Just two kids, you and I, oh, my, my, my, my
Bawalah saya kembali ke masa-masa, di mana dunia terluas kita hanya satu blok jauhnya. Aku menantangmu untuk menciumku, tapi malah lari ketika kamu benar-benar mencobanya. Ya ampun, kita kan memang hanya belum dewasa kecil ketika itu.
Well, I was sixteen when suddenly
I wasn't that little girl you used to see
But your eyes still shined like pretty lights
Dan tiba-tiba saja, kini saya sudah berumur enam belas tahun. Dan saya sudah bukan lagi gadis kecil yang biasa kamu temui. Tapi bagiku, matamu tetap memancarkan sinar yang menakjubkan.
Take me back to the creek beds we turned up
Two A.M, riding in your truck
And all I need is you next to me
Bawalah saya kembali ke ranjang di pondok reot itu, di mana kita mulai berubah. Jam dua pagi di belakang kolam trukmu. Dan yang kuinginkan hanyalan selalu berdekatan denganmu.
Take me back to the time we had our very first fight
Slamming our doors instead of kissing goodnight
You stayed outside 'til the morning light, oh, my, my, my, my
Bawalah saya kembali ke masa di mana kita laga untuk pertama kalinya. Pertengkaran sepele, yang berakhir dengan bantingan pintu, bukannya ciuman selamat malam sesudah selesai. Dan kamu masih bangun di sana, di luar pintu rumahku, sampa pagi tiba. Ya ampun.
A few years had gone and come around
We were sitting at our favorite spot in town
Then you looked at me, got down on one knee
Setelah bertahun berlalu, dan kita bertemu kembali, kita tetap saja nongkrong di daerah favorit kita di kota. Lalu tiba-tiba, kamu menatapku, dan berlutut di hadapanku.
Take me back to the time when we walked down the aisle
Our whole town came and our mommas cried
You said, 'I do' and I did too
Bawalah saya kembali ke masa ketikan kita berjalan di altar. Seluruh kota hadir di sana, dan ibu-ibu kita menangis bahagia. Kita saling mengikat kesepakatan dan sumpah setia.
Take me home when we met so many years before
Where we rock our babies on the very front porch
After all this time, you and I
Bawalah saya kembali ke rumah di mana kita dipertemukan bertahun-tahun yang lalu. Di mana di rumah itu pula kita menimang bayi kita di teras depan. Setelah melalui semuanya, kini kamu dan aku,
When I'll be 87 you'll be 89
I'll still look at you like the stars that shine
In the sky, oh, my, my, my
Telah berumur 87 dan kamu 89. Dan saya masih melihat sinar cemerlang di matamu, yang seindah bintang di langit. Ya ampun.